Selasa, 15 Oktober 2013

Tittle     :  Just a Dream
Author  :  Muztkyu26
Genre   :  Sad Romance
Rating   :  General
Length  :  Oneshoot
Cast     :  Han Hyeri - Cho Kyuhyun
HATI-HATI TYPO BERTEBARAN……      
o000o
Semua manusia dibelahan bumi mana pun pasti berharap memiliki seseorang yang terbaik yang bisa menemaninya hingga saat-saat akhir. Tentu saja, siapapun itu dan seperti apapun orangnya pasti mengharapkan yang terbaik untuk masa depannya. Dan itupun berlaku padaku, tapi entah dosa apa yang telah aku lakukan aku telah kehilangan orang yang terbaik yang pernah aku kenal seumur hidupku. Karenanyalah aku mengerti bagaimana rasanya mencintai dan dicintai. Dan berkat dia jugalah aku merasakan betapa menyedihkannya ditinggalkan dan dikhianati.
Pria baik hati dan memiliki paras yang mampu membuat manusia manapun akan beranggapan jika dia adalah jelmaan malaikat. Aku mengenalnya 7 tahun yang lalu tepat saat kami sama-sama duduk di bangku SMA. Masa-masa yang sangat indah dan takkan pernah aku lupakan sampai kapanpun.
Dia bernama Cho Kyuhyun. Pria dingin berhati malaikat. Mungkin aku berlebihan, tapi sepanjang aku hidup aku baru bertemu dengan pria sebaik dirinya. Tentu saja setelah Appaku. Kami sama-sama murid baru saat itu dan senioritas masih berlaku pada saat-saat kami sekolah dulu. Sering kali aku mendapat masalah dengan senior kami gara-gara kecerobohanku yang tak pernah bisa hilang sejak aku dilahirkan dibumi ini dan Kyuhyunlah yang selalu berada paling depan untuk melindungiku.
Menyenagkan memang memiliki seseorang yang bisa kau andalkan. Tapi aku melihat bagaimana caranya melindungi dan menjagaku dan itu terlihat sangat berbeda. Dan aku menganggap saat itu Kyuhyun melindunguku bukan sebagai temannya, tapi sebagai seorang gadis yang disukainya. Mungkin kedengarannya aku manusia paling percaya diri, tapi itu benar-benar terjadi. Saat Kyuhyun benar-benar mengungkapkan perasaannya padaku. Dan itu ia lakukan saat kami sudah naik ke tingkat 2, satu tahun untuk sebuah pendekatan? Aku rasa itu sudah lebih dari cukup.
Masih jelas dalam ingatanku bagaimana seorang Kyuhyun memintaku menjadi kekasihnya. Waktu itu kami sedang menghabiskan waktu istirahat kami disebuh taman disamping sekolah, disana terdapat sebuah kursi panjang di bawah sebuah pohon besar. Dan disanalah tempat pavorit kami menghabiskan jam istirahat.
Awalnya aku tidak menyangka akan mendapat pengakuan langsung dari orang yang hanya aku saja yang menganggap dia menyukaiku. Saat itu Kyuhyun menarik tanganku dan menggenggamnya lembut tapi erat seolah tak ingin melepaskannya. Aku sedikit terkejut dibuatnya. Mata tajamnya menatapku seolah ingin menembus retina mataku, dan percaya atau tidak pandangan matanya saat itu sungguh sangat menenangkanku. Dan akupun hanya menunggu dengan kejutan selanjutnya.
“Hyeri~ya…!” Suaranya terdengar berat saat memanggil namaku. Aku bisa merasakan sedikit getaran dari suaranya. Aku tidak melakukan apapun, hanya menunggu apa yang akan diucapkannya padaku. Dan kalau boleh jujur saat itu jantungku tengah berdebar kuat. Dan aku berharap itu tidak sampai terdengar oleh Kyuhyun. Akan sangat memalukan jika ia bisa mendengarnya.
“Aku rasa satu tahun sudah cukup untukku mengenalmu dan kau mengenal siapa aku. Aku tidak bisa menjanjikan apapun untukmu selain aku berjanji akan selalu menjaga dan melindungimu. Apa kau mau jadi kekasihku?”
Kata demi kata yang keluar dari mulutnya aku dengarkan dengan seksama tanpa ingin melewatkan satu katapun. Dan setelah semua ucapannya selesai aku hanya bisa mematung ditempat tanpa berniat membalasnya. Ini sungguh sangat mengejutkanku. Yang dulu aku pikir hanya dalam mimpiku saja bisa disukai oleh Kyuhyun, dan saat semua ini menjadi kenyataan akal sehatku masih belum bisa menerimanya. Mataku hanya bisa menatapnya dengan tatapan kosong. Karena yang aku rasakan sekarang hanyalah aku sedang terbang ke langit ke tujuh.
“Han Hyeri … kau mendengarku?” tanya Kyuhyun yang sepertinya sedikit cemas dengan keadaanku yang hanya diam tampa suara. Aku melihatnya menunduk, tangannya mencoba untuk melepaskan genggamannya padaku. Dan tentu saja tidak aku biarkan, aku menahan tangannya kuat. Kembali matanya memandang mataku tak mengerti dengan sikapku. Dan yang aku lihat selanjutnya adalah senyuman lebar yang menghiasi wajah tampannya saat aku menganggukan kepalaku sebagai jawaban atas pertanyaanya.
Kami pun berpelukan mencurahkan perasaan kami yang baru bisa terungkapkan selama ini. Dan hari itu adalah hari yang paling membahagiaan seumur hidupku. Terima kasih tuhan kau telah menciptakan hati ini untuk bisa merasakan perasaan seindah ini dengan orang yang indah pula.
o000o
Semuanya berjalan sempurna ditahun-tahun pertama hubungan kami. Canda tawa, genggaman tangan, ciuman dikening, tak pernah kami lewatkan. Dan yang aku tau saat itu adalah dia adalah anugrah yang terindah yang aku miliki.
“Kau akan melanjutkan kemana?” tanyaku pada Kyuhyun saat kami duduk, lebih tepatnya aku yang duduk dan Kyuhyun berbaring dipangkuanku, ditempat pavorit kami dibawah pohon. Minggu lalu kami baru saja melewati ujian kelulusan dan itu artinya kami akan segera lulus dan melanjutkan ke bangku kuliah. Kyuhyun masih menjadi pemegang ranking pertama, sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Tidak terkalahkan. Dan aku bangga menjadi kekasihnya, walaupun aku hanya bisa masuk sepuluh besar. Tapi itu lumayan.
Kyuhyun membuka matanya yang semula tertutup. Ia selalu mengatakan jika pangkuanku adalah tempat ternyaman yang pernah ditemukannya. Dan aku pun hanya bisa tersenyum malu menanggapinya. “Aku akan masuk ke Universitas National Seoul. Kau?” tanyanya balik.
Aku sedikit menimang jawabanku. Jika aku mengikuti Kyuhyun, itu berarti aku harus berusaha lebih keras. Karena yang aku tau Universitas yang dimaksud Kyuhyun termasuk Universitas pavorit, dan tidak sembarang orang bisa masuk sana. Dia harus benar-benar pintar. Dan Kyuhyun pasti akan lolos dengan mudah, sedangkan aku? “Entahlah! Aku masih belum memikirkannya!” jawabku asal.
Kyuhyun terkekeh kecil mendengar jawabanku. “Bagaimana jika kita mendaftar bersama?” usulnya ringan.
Aku sedikit menautkan bibirku, apa dia sedang mengejekku? “Kau sedang meledekku? Kau tau aku tak sepintar kau Cho Kyuhyun!” jawabku ketus.
Dan lagi-lagi Kyuhyun tertawa kecil, dan asal kau tau saat melihatnya bisa tertawa seperti itu, itu menjadi kesenangan tersendiri untukku yang melihatnya. Karena dia 2 kali lebih tampan saat tertawa. “Kita  akan kerja keras bersama! Bagaimana?” tawarnya serius.
Apa dia sedang menawariku untuk diajarinya? “Apa kau sebegitu tidak ingin terpisahnya dariku?” tanyaku sedikit menggodanya.
Kyuhyun bangun dari rebahannya. “Apa kau sedang menggodaku?” tanyanya sakartis. Mata tajamnya menghujamku. Dan tiba-tiba saja raut wajahnya menjadi lebih serius. Apa aku baru saja mengatakan hal yang salah?
Aku tertawa kecil untuk menghilangkan rasa grogiku, Karena yang aku rasakan sekarang Kyuhyun semakin mempersempit jarak diantara kami. Dan ini sangat tidak baik untuk keselamatan jantungku yang sudah mulai berdetak seperti orang habis berlari. “Yak! Apa yang sedang kau lakukan?” tanya ku dengan suara bergetar. Ini untuk pertama kalinya Kyuhyun seperti ini. Apa jangan-jangan dia ingin menciumku? Ciuman pertamaku? Ciuman pertama kami?
Kyuhyun tak menggubris pertanyaanku, ia justru semakin mendesakku sampai punggungku benar-benar tidak bisa dimundurkan lagi karena sudah terbentur oleh badan pohon ynag memang sering kugunakan sebagai sandaranku. Mataku tak bisa lepas dari matanya. Aku bisa meraskan nafasnya yang segar sudah menerpa permukaan wajahku. Karena rasa grogi dan sedikit takut akhirnya aku memejamkan mataku erat sampai-sampai menimbulkan keriput disisi-sisi mataku aku rasa.
Beberapa detik telah terlewat dan aku tidak merasakan apapun yang terjadi. Aku mendengar tawa kecil dari Kyuhyun. Apa dia hanya sedang menggodaku? Sial! Dengan sedikit kesal aku membuka mata dan langsung menatapnya dengan tatapan paling tajam yang aku miliki. Dan benar saja Kyuhyun tengah menahan tawanya. Wajahku pasti sudah memerah menahan malu.
Dia pikir apa yang dilakukannya? Mempermainkanku? Aku berdecak kecil dan langsung bangkit dari dudukku dengan perasaan kecewa dan kesal. Baru saja kakiku mau melangkah saat tiba-tiba kuraskan seseorang membalikku dengan paksa. Dan yang aku rasakan selanjutnya hanyalah sebuah benda lunak tengah bermain diatas bibirku. Ya, Kyuhyun menciumku. Tepat dibibirku. Bukan kening yang biasanya ia lakukan. Seluruh tubuhku terasa kaku, bahkan matakupun tak bisa kuperintahkan untuk sekedar berkedip. Sedangkan yang aku lihat didepan mataku Kyuhyun memejamkan matanya. Jika saja Tuhan mengambil nyawaku saat ini, aku akan merelakannya dengan senang hati. Tidak bisa lagi ku pungkiri bahwa hatiku benar-benar bahagia untuk saat ini. Kyuhyun sempat membuka matanya, jelas terlihat tatapan lembutnya mampu menenagkanku. Aku pun ikut memejamkan mataku saat Kyuhyun kembali menutup matanya. Aku mecoba untuk menikmati saat terindah ini, tanganku terangkat untuk meraba dadanya. Aku ingin tau apakah dadanya berdebar cepat sama seperti yang aku alami sekarang. Dan kebahagiaan ku bertambah saat aku merasakan debaran tak beraturan dibalik rongga dadanya. Oh Tuhan ambil saja nyawaku sekarang.
o000o
Masa-masa kami sebagai mahasiswa di perguruan tinggi Nasional Seuol pun tengah kami rasakan. Akhirnya aku benar-benar mengikuti Kyuhyun memasuki Universitas yang sama walaupun dijurusan yang berbeda. Tentu saja setelah mati-matian belajar agar lulus tes, dan ini semua tentu saja berkat campur tangan Cho Kyuhyun, kekasihku.
Hari-hari kami lewati seperti bisanya, tak ada yang berubah. Kecuali waktu kami untuk bertemu memang sedikit berkurang tak sesering dulu lagi saat kami masih di SMA. Kyuhyun disibukan dengan kuliah Bisnis Managementnya, dan aku sibuk dengan kuliah Desineku. Tapi itu tidak membuat komunikasi kami ikut berkurang. Dia selalu menyempatkan untuk mengirim SMS padaku di pagi hari dan telpon dimalam hari menjelang tidurku.
Akhir pekan adalah waktu yang bisa kami habiskan bersama. Dan kami menghabiskannya dengan berkencan. Mungkin sudah terlalu asing jika disebut kencan, karena pada kenyataannya  itu sudah tidak sesuai lagi mengetahui jika usia kami tak remaja lagi seperti dulu. Hari ini kami memutuskan untuk jalan-jalan ke pantai tempat pavoritku. Karena yang aku rasakan setelah menghirup angin pantai hanyanlah ketenangan. Kyuhyunpun merasakannya, sama sepertiku.
Hari sudah mulai gelap ketika sampai di pantai, dan betapa sialnya kami saat tiba hujan mulai turun. Sungguh tidak terduga akhirnya kamipun memutuskan untuk tetap dimobil sampai hujannya renda. Menurut kalian mungkin itu akan membosankan. Tapi tidak untukku dan Kyuhyun, kami bisa melakukan apapun untuk membuat sesuatu yang membosankan menjadi menyenangkan.
Sama sperti saat ini, Kyuhyun sengaja membawa sebuah microfon untuk kami bernyanyi. Karokean didalam mobil? Sebelumnya tak pernah terbayang olehku. Tapi berkat Cho Kyuhyun lagi-lagi aku mengalami satu hal baru lagi.
Dan sekarang Kyuhyun akan menyanyikan sebuah lagu untukku. Dia bilang ini lagu yang sangat special untukku. Dan aku pun diam untuk mendengarkannya…
The best thing about tonight’s that not fighting
Coul it be that we have been this way before
I know you don’t think that I am trying
I know you’re wearing thin down to the core

But hold your breat
Because tonight will be the night that I will fall for you
Over again
Don’t make me change my mind
Or I won’t live to see another day
I swear it true
Because like you is impossible to fine
You are impossible to find

This is not what I intented
I always swear to you I’d never fall apart
You always thought that I was stronger
But I have loved you from the star Oh

But hold your breat
Because tonight will be the night that I will fall for you
Over again
Don’t make me change my mind
Or I won’t live to see another day
I swear it true
Because like you is impossible to fine
Impossible to find

So breathe in so deep
Breathe me ini
I’m yors to keep
And hold onto your words
‘Cause talk is cheap
And remembermi tonight
When you’re asleep

Because tonight will be the night that I will fall for you
Over again
Don’t make me change my mind
Or I won’t live to see another day
I swear it true
Because like you is impossible to fine

Tonight will be the night that I will fall for you
Over again
Don’t make me change my mind
Or I won’t live to see another day
I swear it true
Because like you is impossible to fine
You’re impossible to find
“Fall For You” By Secondhand Serenade
Aku tidak mengerti maksud Kyuhyun menyanyikan lagu ini. Aku sangat arti dari lagu ini. Dan semua ini terasa sangat ganjal untukku. Dan saat aku ingin menyanyakannya Kyuhyun langsung mengajakku keluar karena hujan sudah berhenti. Dan lagu itu masih terus terngiang-ngiang di kepalaku.
o000o
Semuanya masih berjalan dengan baik sampai saat sikap Kyuhyun mulai berubah. Kami jadi jarang bertemu, dan aku selalu berprasangka jika dia sama sibuknya sepertiku mempersiapkan skripsi, tugas akhir kami sebagai mahasiswa. Dan aku bisa memaklumi itu, aku tidak ingin mengganggunya.
Tapi firasatku mulai berkata lain ketika suatu hari aku melihatnya bersama seorang gadis yang tak aku kenal siapa dia. Waktu itu aku dan sahabatku Nami sedang pergi kesebuah toko buku dan disana aku melihat Kyuhyun dibalik rak penyimpanan panduan buku memasak, tapi dia tidak terlihat seorang diri, melainkan ada seorang gadis cantik yang juga berdiri disampingnya. Dari raut wajahnya sangat kentara mereka sangat bahagia.
Aku tidak ingin menaruh rasa curiga apapun padanya, dan itu artinya aku harus mencari tahu siapa gadis itu. Sempat-beberapa kali aku mengajak Kyuhyun untuk bertemu ditengah-tenngah kesibukan kami mempersiapkan skripsi, entah hanya perasaanku saja atau dia memang sedang menghindariku. Kyuhyun selalu memiliki alasan untuk tidak bertemu denganku.
Sampai akhirnya aku memutuskan untuk berkunjung ke rumahnya yang berada di daerah Yeoju, Gyeonggi-do. Kawasan elit didaerahnya, itu yang aku tau. Sempat beberapa kali aku diajaknya kemari untuk menemui keluarga. Dan aku lumayan dekat dengan Ahra eonni. Nunanya. 
Aku berdiri didepan rumah yang jika sa ja bisa disamakan dengan sebuah istana. Rumahkupun mungkin hanya setengahnya saja. Keluarga Cho memang terkenal dengan keluarga yang kaya raya. Dengan membawa bingkisan berisikan kue yang aku beli di jalan aku memberanikan diri untuk menekan bel rumah megah ini. Ini adalah kali pertamanya aku mengunjungi rumah kekasihku seorang diri, dan ini sedikit membuatku gugup.
Setelah menuggu beberapa saat pintu besar itupun akhirnya terbuka dan yang pertama aku lihat adalah wajah cantik milik Ahra eonni. Akupun langsung menyapanya dengan membungkukan badanku dan memberikan salam tentu saja senyuman terbaikku tak ketinggalan. Tapi yang aku dapat justru ekspresi seseoranng yang baru saja mendapat masalah besar. Jelas terlihat Ahra eonni yang sedikit terkejut ketika menyadari akulah yang datang untuk bertamu. Tapi itu tidak berlangsung lama, karena dia berhasil merubah ekspresinya seperti biasa. Ia pun memberikan pelukan hangat untukku. Sama seperti sebelum-sebelumnya ketika aku datang untuk berkunjung.
Ahra eonni membawaku masuk kedalam rumah megahnya. Suasana terasa sangat sepi dan sunyi. Aku tak mendengar suara apapun seolah rumah ini kosong. “Eonni! Kyuhyun, apa dia ada dirumah?” tanyaku ketika au dipersilahkan duduk oleh Ahra eonni.
Dan ekspresi aneh itu kembali terlihat diwajah cantiknya. “Kyuhyun… dia ada dikamarnya! Biar aku panggilkan!” jawabnya sedikit aneh.
Akupun langsung berdiri dari dudukku. “Tidak perlu! Biar aku saja yang menemuinya. Aku ingin memberikan kejutan untuknya!” dengan semangat yang menggebu-gebu aku mulaimelangkahkan kakiku menuju kamar Kyuhyun yang terletak di lantai atas.
“Hyeri~ya…!” panggilan Ahra eonni berhasil menghentikan langkahku. Aku membalikkan badanku dan kembali berhadapan dengannya. Aku menatapnya tak mengerti. Ia terlihat sangat gelisah.
“Waeyo?” tanyaku penasaran.
Ahra eonni tak menjawab pertanyaanku yang dilakukannya justru sedikit membuatku terkejut ia  menarikku kedalam pelukannya, dan ini terasa sangat aneh Ahra eonni memelukku dengan sanagt erat seolah sedang memberikan kekuatan untukku. Oke. Aku rasa ada sesuatu yang tidak beres disini.
“Gwencana?” aku tak bisa menahan untuk tidak bertanya atas sikapnya yang sedikit aneh. Dan lagi-lagi Ahra eonni tidak menjawabku. Ia hanya menggelengkan kepalanya seraya tersenyum.
“Naiklah! Dan temui adikku!” hanya itulah yang ia katakan sebelum meninggalkanku. Sungguh aneh.
Ada apa dengannya? Karena ingin segera bertemu Kyuhyun akupun menyampingkan pikiranku tentang sikap Ahra eonni. Dan kembali melanjutkan langkahku menaiki tangga menuju kamar Cho Kyuhyun. Tidak bertemu dengannya hampir satu bulan sedikit membuat kehidupanku kacau. Aku merindukannya. Sangat.
Kini aku berdiri tepat didepan pintu kamarnya. Aku tidak bisa mengontrol detak jantungku yang mulai bekerja lebih keras. Selalu saja sama ketika aku bertemu dengannya. Tanpa berniat untuk mengetuk pintu kamarnya, aku langsung meraik knop pintunya dan memutarnya. Kau pasti akan terkejut denagn kedatanganku. Sedikit aku dorong pintunya untuk memberikan aksen untukku masuk.
Senyumanku hilang, tubuhku bergetar hebat, paru-paruku terasa sesak. Detak jantungku seolah berhenti seketika. Pemandangan yang aku lihat denagn mataku sunggu sangat membuat hatiku tertikam pisau yang sudah berkaras dan itu terasa sanagt perih. Kyuhyun pria yang sangat aku cintai sepanjang hidupku. Yang kehadirannya bagaikan oksigen untukku. Yang aku rela melakukan apapun untukknya. Kini ia tengah berciuman mesra dengan seorang gadis yang sam yang aku lihat di toko buku tempo hari. Hatiku mencoba untuk mengelabui hatiku. Tapi mataku tidak bisa berbohong. Bingkisan yang aku bawa terjatuh begitu saja dan menghasilkan suara yang sedikit keras karena suasana disini benar-benar sepi. Kakiku tak sanggup lagi untuk menopak tubuhku. Yang aku lakukan sekarang hanya berdirimematung tanpa melakukan apapun. Pandanganku sedikit berkabut karena air mataku mulai memenuhi pelupuk mataku. Oh Tuhan bangunkan aku dari mimpi buruk ini.
“Hyeri~ya!” jelas terdengar suara Kyuhyun bergetas ketika menyebutkan namaku. Dan ekspersinya. Aku tidak bisa mengartikan ekspresi yang ia tunjukan saat ini padaku. Semuanya tampak asing. Ia berjalan melangkah mendekatiku meninggalkan gadisnya denagn wajah tak mengerti apapun.
Aku sedikit memundurkan langkahku dengan susah payah. Air mataku jatuh begitu saja saat aku mencoba mengedipkan mataku.
“Han Hyeri!” aku melihat tangannya mencoba meraihku, tapi lagi-lagi aku mundur untuk memberi jarak. Yang aku inginkan saat ini hanyalah. Berharap Tuhan tidak pernah memberikan aku kehidupan.
“Aku mohon dengarkan aku Hyeri~ya!” suaranya bergetar hebat. Aku diam tak memberikan respon apapun. “Maafkan aku” kepalanya tertunduk saat mengatakannya. Dan itu makin membuat aku tidak mengerti.
“Dia sudah kembali!” matanya kembali menatapku, sepertinya Kyuhyun mulai menjelaskan semuanya. Baiklah aku akan mendengarkan semuanya. Dan aku harap aku hanya akan slah paham. “Namanya Kim Hyera. Gadis yang dulu dan sampai sekarang  masih aku cintai. Kami berteman sejak kecil, saat lulus SMP dia memutuskan untuk pindah bersama keluarganya ke Jepang. Semenjak kepergiannya kehidupanku berubah. Aku mulai menutup diri. Karena yang aku tau hanya dialah yang bisa membuatku hidup. Sampai saat itu tiba. Saat aku melihat dirimu. Han Hyeri. Nama yang terdengar mirip dengannya, tidak hanya namamu. Sifatmu, tatapan matamu, tingkah lakumu, bahka paras kalian befitu terlihat sama dimataku. Dan aku tidak ingin kehilangan semua itu lagi. Maafkan aku. Tapi sekarang dia sudah kembali. Dan aku tidak akan membiarkannya pergi lagi!” Kyuhyun kembali menundukkan kepalanya.
Dan yang aku rasakan sekarang? Tidak ada. Aku tidak bisa merasakan apapun lagi. Semuanya bagaikan mimpi terburuk dalam hidupku. Jadi selama 6 tahun aku mencintainya. Dan dia hanya mencintaiku sebagai sosok yang mirip dengan orang yang dicintainya. Dan itu jekas bukan aku. Aku merasa menjadi manusia terbodoh didunia ini. Aku benar-benar ingin mati saat ini juga. Air mataku sudah mengalir deras. Mulut tak bisa mengucapkan apapun untuk membalasnya. Tamparan? Buakankah aku harus menampar laki-laki yang aku cintai ini saat ini juga. Tapi tubukku terasa tak memiliki tenaga. Dan yang aku rasakan selanjutnya hanya kepalaku yang terasa sangat sakit, dan pandanganku menjadi gelap.
o000o
Cahaya matahari mulai memasuki retia mataku, bukan matahari, tetapi cahaya lampu.  Kepalaku sedikit berdenyut. Ada apa denganku? Apa aku baru saja bagun dari tidurku. Seketika aku tersenyum mengingat kejadian beberapa saat lalu saat Kyuhyun bicara padaku. Dan aku senang saat itu semua hanyalah mimpi.
“Kau sudah sadar Hyeri~ya?” suara berat Kyuhyun yang pertama kali aku dengar. Tunggu dulu. Jiak akau baru saja bangun dari tidurku? Lalu apa yang dilakukan Kyuhyun dikamarku?
“Hyeri~ya gwencana?” Ahra eonni terlihat sangat khawatir saat berbicara padaku. Aku mulai was-was. Apa ini bukan mimpi? Apa kejadian barusan benar kenyataan?
Aku melihat Kyuhyun duduk disampingku. Tangan hangatnya tak terlepas menggenggam tanganku. Dan sungguh mengejutkan gadis itupun juga ada disni. Berdiri disamping Kyuhyun. Bahkan aku melihat tangannya yang berada dipundak Kyuhyun seolah memberikan ketenangan.
“Kyuhyun~ah! Apa yang kau lakukan dikamarku sepagi ini? Bahkan aku baru saja bangun. Kau merindukanku?” dengan susah payah aku mengeluarkan suara yang sedikit bergetar. Aku tidak peduli lagi dengan orang-orang disekelilingku.
Mata Kyuhyun terlihat merah. Apakah ia menagis? Tapi kenapa? “Kyuhyun~ah gwencana? Kenapa matamu berair?” aku bangkit dari tidurku dan meraih wajahnya yang memerah. Dari sudut matanya aku melihat air mata yang mendesak ingin keluar.
Kyuhyun meraih tanganku yang berada diwajahnya dan menggenggamnya erat. “Hyeri~ya! Aku mohon jangan seperti ini. Kau membuatku takut!” katanya sedikit terisak.
Aku menggelengkan kepalaku untuk menyangkal semuanya. Hatiku terasa lebih sakit, tubuhku kembali bergetar hebat. “Aku tau aku hanya bermimpi tadi. Dan jikapun bukan mimpi, aku yakin ini semua hanya lelucon buatanmu. Benarkan!” tak ingin terlihat sedih aku memasang senyuman ceriaku dengan susah payah.
“Maafkan aku! Walaupun aku tau apa yang telah aku lakukan tidak pantas untuk kau maafkan.” Lagi dan lagi Kyuhyun meminta maaf padaku dan ini membuatku marah.
“KENAPA KAU SELALU MINTA MAAF! KAU HANYA PERLU MENGATAKAN BAHWA INI HANYALAH LELUCON BUATANMU CHO KYUHYUN. CEPAT KATAKAN!” Air mataku dengan bebasnya menganak sungai diwajahku. Tanganku tak henti mengguncang tubuh Kyuhyun. Aku benar-benar tidak bisa mengontrol emosiku untuk saat ini. “Aku mohon katakanlah ini hanya leluconmu Kyuhyun~ah!” suaraku mulai melemah.
“Hyeri~ya… tenanglah!” Ahra eonni menarikku kedalam pelukannya lagi. Jadi inikah maksud dari pelukan Ahra eonni tadi. Agar aku siap menerima semua ini? Tapi ini terlalu menyakitkan untukku. Dan yang aku lakukan sekarang hanyalah menangis sesenggukan dipelukan Ahra eonni. Aku tidak mau tau lagi dengan kehadiran Cho Kyuhyun dan gadisnya.
o000o
Hari-hariku setalah kejadian itu menjadi semakin buruk. Badanku sedikit kurus karena tak bernafsu untuk mengisi perutku. Yang aku lakuakn hanyalah mengurung diri dikamarku. Tugas skripsiku sudah terabaikan. Keinginan untuk melanjutkan hidup begitu kecil. Aku selalu berharap Kyuhyun akan kembali padaku dan untuk selamanya. Tapi lagi-lagi itu hanya seperti mengejar mimpi yang sudah jelas tidak akan tercapai.
Dan kiamat benar-benar terjadi dalam hidupku. Saat aku kembali melanjutkan hidupku. Memulai kembali kegiatan normalku. Mengerjakan kembali skripsiku yang sempat tertunda. Hingga sampai waktu wisuda tiba. Tak ada yang bisa  membuatku tersenyum bahagia di moment sekali seumur hidup ini. Orang tuaku menyempatkan diri untuk menghadiri acara wisudaku disela-sela kesibukannya di Austria. Apa aku belum bilang jika aku tinggal seorang diri di Korea? Dan aku bersyukur orang tuaku tidak mengetahui saat-saat menyedihkanku kemarin.
Setelah berhasil menahan air mataku selama beberapa minggu. Kali ini aku benar-benar tidak bisa menahannya lagi saat Kyuhyun terlihat olehku tengah mengambil gambar dengan gadis yang aku tau sangat dicintainya. Sesak kembali menghinggapi dadaku. Dan aku ingin cepat-cepat pergi dari sini. Tapi aku tidak ingin melakukannya, aku tidak ingin membuat orang tuaku khawatir. Mereka memang mengetahui aku menjalin hubungan dengan Kyuhyun dan tentu saja itu sudah berakhir.
“Hyeri~ya!”Aku mengenal suara ini. Ahra eonni. Ia tengah melambai kearahku dan mulai mendekatiku. Dipeluknya aku seraya mengucapkan kata selamat atas kelulusanku.
“Lihatlah! Kau berhasil lulus!” Senyuman yang sangat kusukai kembali ditunjukkannya. Ahra eonni sudah ku anggap seperti eonni kandungku sendiri.
Dan aku hanya tersenyum membalasnya. Aku melihat Ahra eonni merogoh isi tasnya dan mengeluarkan kertas tebal bercorak. Dan dunia benar-benar kiamat saat aku menyadari jika benda itu adalah sebuah kartu undangan pernikahan. Dan yang ada dipikiranku sekarang hanyalah berharap jika itu bukan undangan Cho Kyuhyun.
“Adikku yang bodoh itu menyuruhku untuk menyerahkannya padamu! Kau tidak perlu datang jika kau tidak bisa.!”
Dan benar saja hal yang paling aku takutkan benar-benar terjadi. Kyuhyun akan menikah, dan bukan denganku. Dengan tangan gemetar aku mengambil kartu undangan itu. Menimang apakah aku akan datang atau tidak. Tapi aku tidak ingin terlihat lemah dimata Kyuhyun. Walau pada kenyataannya aku lebih lemah dibandingkan dengan kertas yang tersiram air, begitu layu. Tapi aku harus melakukannya dan dengan keberanian aku meraih kartu undangan itu sembari tersenyum “Tentu saja kau akan datang!” ucapku akhirnya.
Ahra eonni sedikit terkejut dengan reaksiku. Tapi selanjutnya ia kembali tersenyum “Kau harus berjanji akan mendapatkan kebahagiaanmu Hyeri~ya! Dan Cho Kyuhyun, jelas bukan dia orangnya!” kata Ahra eonni sedikit menghiburku.
Aku pun tak bisa menahan senyumanku. Ahra eonni memang wanita terbaik yang pernah aku kenal. Dia sangat menyayangiku, dan akupun sangat menyayanginya. Aku tidak heran jika ia mendapatkan pria yang sangat sempurna seperti Choi Siwon. Aku selalu meniru segala sesuatu tentang Ahra eonni, dan meniru kisah cintanya, sepertinya aku akan membutuhkan waktu yang sangat lama.
Aku mengangguk menyetujui permintaan Ahra eonni. “Aku berjanji akan bahagia eonni!” katakau tegas. Lagi-lagi Ahra eonni memelukku dan tentu aku membalasnya. Sangat nyaman rasanya berada dalam pelukannya.
o000o
Dan disinilah aku sekarang. Beberapa jam lalau aku habis-habisan berdandan secantik mungkin. Walaupun mustahil, tapi hati kecilku selalu berharap jika Kyuhyun akan berbalik dan kembali padaku. Dan seperti yang aku bilang, itu semua adalah hal yang tak mungkin terjadi. Aku mencoba tersenyum menguatkan diriku sendiri saat Kyuhyun mengucapkan janji sehidup sematinya kepada seorang gadis yang berdiri disampingnya dan jelas itu bukanlah aku. Air mataku tak sedikitpun keluar, mungkin sudah habis karena keseringan menangis. Baiklah Lee Hiu Hwi inilah akhir cintamu bersamanya. Meskipun kau telah pergi dan tak mungkin kembali, aku disini tetap disini mengenang kisah kita. Aku masih sangat merindukanmu, aku masih sangat mencintaimu. Tapi aku harus terima jika cintamu kini bukanlah aku.
Kyuhyun dan Hyera telah resmi menjadi sepasang suami istri. Hatiku kembali pilu saat Kyuhyun mencium kening Hyeri. Dan siapa sangka  tatapan mata Kyuhyun tertuju padaku setelahnya. Aku sempat terpaku melihat tatapan matanya. Jelas terlihat dari tatapan matanya yang menunjukkan rasa bersalah yang sangat amat. Apa aku tidak marah setelah apa yang dilakukan Kyuhyun padaku? Tentu saja aku marah. Tapi rasa cintaku padanya tidak bisa membuatku membencinya. Dan yang aku lakukan sekarang hanya memberikannya senyuman. Senyuman yang selalu aku perlihatkan padanya. Senyuman yang aku tunjukkan untuk menyampaikan bahwa aku baik-baik saja. Dan kini aku tau maksud Kyuhyun menyanyikan lagu itu untukku. Dan ini semualah maksud dari lagu itu.
Ku gerakkan kakiku untuk berbalik. Dan saat aku melakukannya aku memutuskan untuk menganggap semua ini hanyalah sebuah jalan ynag akan mengantarkanku pada kebahagiaan yang aku janjikan pada Ahra eonni. Aku tidak akan melupakan cintaku pada Kyuhyun, karena itu tidak mungkin bisa aku lakukan. Aku hanya akan menyimpannya sebagai bagian dari kisah cintaku. Karena aku yakin semua akan indah pada waktunya.
o000o
END…